Wednesday, March 6, 2019

Prolog

Aku terbangun dalam kondisi kaget dengan posisi tubuh meringkuk dengan tangan memeluk kuat bantal guling yang dipenuhi iler di sekitar mukaku. Jam di iphone menunjukkan jam 12:30. Terik cahaya matahari siang menembus pintu dan dinding balkon kamar yang dibuat dengan sedikit kayu dan lebih banyak kaca transparan. Keringat membasahi tubuh dan bajuku. Air conditioner tampaknya dengan spontan kumatikan pada detik alarm pertama jam lima pagi tadi, sudah kebiasaan. Setelah mematikan A/C dan alarm, aku pasti mencoba tidur lagi dengan harapan akan terbangun di alarm kedua atau ketiga.

Sekejap jariku dengan cepat mematikan semua notifikasi alarm di iphone, android, dan ipad-ku yang seharusnya membangunkanku tadi pagi, membuka semua pesan WA, dan mencabut semua colokan charger. Jam 10 tadi tampaknya Mas Revi sempat mengirimkan pesan WA yang meminta maaf karena dia bangun kesiangan dan khawatir aku harus pergi lebih pagi dan menunggunya karena tidak bisa mengeluarkan mobil. Ya, mobilnya diparkir memalang di depan mobilku menghalangi jalan karena lahan halaman parkir yang sempit di depan rumah kost. Semalam kami sudah janjian, dia akan keluar sekitar jam delapan dan aku jam sembilan hahahahaha..

Aku menyalakan kembali A/C, turun dari tempat tidur, berjalan cepat ke kamar mandi untuk segera keluar dan melakukan aktivitas. Buyar sudah semua rencana hari ini untuk mengunjungi pameran di Kemayoran, ke tempat cutting sticker di Pasar Mobil Kemayoran, dan mencoba sate kuah Pontianak terkenal di daerah Sunter. Sambil mandi aku membayangkan hari ini tampaknya hanya akan kuhabiskan di McDonald's yang terdekat di Otista untuk janjian dengan driver Go-Laundry untuk menitipkan baju kotor, menerima baju bersih, mengerjakan semua hutang pengiriman dokumen, browsing pada online shop dan makan sore.

Saat mandi adalah saat-saat untuk merenung dan mengenang banyak hal. Hanya pada saat mandi saja ketika bersedih kita tidak akan merasakan air mata. Air yang memandikanmu akan menutupi setiap air mata yang keluar.

Semuanya masih terasa seperti mimpi buruk yang sangat panjang dan menyedihkan. Hari ini lima bulan sudah aku menjalani mimpi burukku.

Saturday, November 24, 2018

Si Sulung

Si Sulung namanya..
Dialah anak yang paling sabar menghadapi papanya.
Tak jarang ia menjadi pelampiasan emosi papa muda yang masih labil dan bingung dengan perannya.
Tapi ia selalu bersabar, ia tau papanya butuh berproses untuk menjadi orang tua yang lebih baik.

Si Sulung namanya..

Dia adalah anak yang hatinya seluas samudra.
Ia rela berbagi perhatian papa dengan pekerjaannya.
Meskipun dalam hatinya ada rasa kesepian dan cemburu. 
Tapi ia memahami bahwa pekerjaan papanya juga membutuhkan perhatian.

Si Sulung namanya..

Dia adalah anak yang tumbuh dewasa lebih cepat dari saudara dan teman-temannya.
Perannya sebagai seorang sulung dan anak tunggal membuatnya harus menjadi dewasa.
Dia selalu ingat kata papa, "Kamu kan udah besar, harus pinter dan dewasa."
Padahal bisa jadi, dia juga masih ingin dimanja seperti anak lainnya.

Si Sulung namanya..

Dialah anak yang menerima orang tua apa adanya.
Dia tak pernah protes saat papa merawatnya dengan kefakiran ilmunya.
Justru dari dialah, orang tuanya banyak belajar dan memperbaiki diri.

Si Sulung namanya..

Dialah anak kuat yang selalu siap diajak berjuang.
Tak ada keluhan dari mulut kecilnya saat diajak pindah-pindah kontrakan.
Diapun tak masalah bepergian hanya berkendara angkutan umum.
Mentalnya sekuat baja, dan daya juangnya tak perlu diragukan.

Si Sulung namanya..

Dia selalu terdiam saat papanya mulai membandingkan.
Saudara-saudara dan teman-temannya yang selangkah lebih maju dalam akademis dan pergaulan.
Ia sadar, ia begini karena dibesarkan dalam keterbatasan.
Tapi ia tak pernah menyalahkan keadaan.

Anak sulung akan selalu kekasih istimewa dalam hati papa dan mama.

Dia menempati ruang terdalam dan selalu memeluknya dengan doa.

Maafkan papa yang belum bisa menjadi orang tua sempurna.


Terima kasih Sulungku..

Terima kasih Tunggalku..


(Terima kasih inspirasinya, mbak Fitrina Kamalia)


Saturday, June 23, 2018

Top-Up Online Payment Melalui BCA

Mengikuti perkembangan teknologi dan tuntutan untuk mengikuti kecepatan mobilisasi manusia dan kepraktisan dalam beraktivitas, belakangan ini sangat banyak online payment tersedia sebagai pilihan konsumen dalam bertransaksi. Saya hanya membahas beberapa diantaranya yang saat ini saya gunakan sehari-hari:

  1. TCash
  2. Go-Pay
  3. OVO
  4. Cashbac
  5. DANA
  6. BluePay
Kelihatannya masing-masing online payment memiliki segment marketnya sendiri-sendiri. Saya lebih banyak membeli paket data Simpati dan HALO melalui TCash, berbelanja di Shihlin dan Gramedia dengan OVO, berbelanja di chatime dengan TCash dan Go-Pay, membeli tiket CGV, makan di CFC, Rotiboy, minum kopi di JCO menggunakan Go-Pay, membeli tiket XXI dengan DANA. Di McDonald's sendiri jika berbelanja dengan nilai Rp. 50.000,- atau lebih saya menggunakan Go-Pay, Rp. 20.000,- atau lebih menggunakan TCash, di bawah Rp. 20.000,- menggunakan Cashbac. BluePay sendiri dapat digunakan pada vending machine yang ada di stasiun-stasiun commuter-line dengan harga-harga promo.

Berhubung layanan perbankan yang aktif saya gunakan hanya ATM BCA dan Internet Banking KlikBCA, berikut cara top-up untuk masing-masing online payment melalui 2 kanal tersebut.

TCash
ATM BCA:
  1. Transaksi Lainnya
  2. Transfer
  3. Ke BCA Virtual Account
  4. Ketik nomor VA perusahaan: 09110 diikuti nomor HP yang terdaftar pada akun TCash (contoh: 091100811123456)
  5. Masukkan nominal top-up
KlikBCA:
  1. Login KlikBCA
  2. Transfer Dana
  3. Transfer ke BCA Virtual Account
  4. Ketik nomor VA perusahaan: 09110 diikuti nomor HP yang terdaftar pada akun TCash (contoh: 091100811123456) atau pilih dari "daftar transfer"
  5. Masukkan nominal top-up



Go-Pay (70001)
ATM BCA:

  1. Transaksi Lainnya
  2. Transfer
  3. Ke BCA Virtual Account
  4. Ketik nomor VA perusahaan: 70001 diikuti nomor HP yang terdaftar pada akun Go-Pay (contoh: 700010811123456)
  5. Masukkan nominal top-up, minimum Rp. 10.000,- biaya admin Rp. 1.000,-
KlikBCA:
  1. Login KlikBCA
  2. Transfer Dana
  3. Transfer ke BCA Virtual Account
  4. Ketik nomor VA perusahaan: 70001 diikuti nomor HP yang terdaftar pada akun Go-Pay (contoh: 700010811123456) atau pilih dari "daftar transfer"
  5. Masukkan nominal top-up, minimum Rp. 10.000,- biaya admin Rp. 1.000,-


OVO (39358)


ATM BCA:

  1. Transaksi Lainnya
  2. Transfer
  3. Ke BCA Virtual Account
  4. Ketik nomor VA perusahaan: 39358 diikuti nomor HP yang terdaftar pada akun OVO (contoh: 393580811123456)
  5. Masukkan nominal top-up, minimum Rp. 100.000,- gratis biaya
KlikBCA:
  1. Login KlikBCA
  2. Transfer Dana
  3. Transfer ke BCA Virtual Account
  4. Ketik nomor VA perusahaan: 39358 diikuti nomor HP yang terdaftar pada akun OVO (contoh: 393580811123456) atau pilih dari "daftar transfer"
  5. Masukkan nominal top-up, minimum Rp. 20.000,- gratis biaya


Cashbac
Cashbac tidak membutuhkan top-up. Konsumen diarahkan untuk mensinkronkan akun Cashbac-nya dengan kartu kreditnya. Konsumen akan mendapatkan sejumlah nilai cashback dalam bentuk rupiah yang dapat dicek di akunnya setiap transaksi kartu kredit yang dilakukan melalui aplikasi Cashbac-nya.


DANA (3901)

ATM BCA:

  1. Transaksi Lainnya
  2. Transfer
  3. Ke BCA Virtual Account
  4. Ketik nomor VA perusahaan: 3901 diikuti nomor HP yang terdaftar pada akun DANA (contoh: 39010811123456)
  5. Masukkan nominal top-up, minimum Rp. 10.000,-
KlikBCA:
  1. Login KlikBCA
  2. Transfer Dana
  3. Transfer ke BCA Virtual Account
  4. Ketik nomor VA perusahaan: 3901 diikuti nomor HP yang terdaftar pada akun DANA (contoh: 39010811123456) atau pilih dari "daftar transfer"
  5. Masukkan nominal top-up


BluePay (009, 818300)

ATM BCA:

  1. Transaksi Lainnya
  2. Transfer
  3. Ke Bank Lain
  4. Ketik kode Bank BNI: 009 
  5. Masukkan nomor rekening berikut: 818300 diikuti nomor HP yang terdaftar pada akun BluePay (contoh: 8183000811123456)
  6. Masukkan nominal top-up
KlikBCA:
  1. Login KlikBCA
  2. Transfer Dana
  3. Ke Bank Lain
  4. Ketik kode Bank BNI: 009 
  5. Masukkan nomor rekening berikut: 818300 diikuti nomor HP yang terdaftar pada akun BluePay (contoh: 8183000811123456)
  6. Masukkan nominal top-up

Thursday, September 22, 2016

Tips Membeli In-line Skate

Postingan ini saya copas dari https://alvinoilkom.wordpress.com/2011/01/30/tips-membeli-inline-skate/

Pada dasarnya, tips ini saya buat berdasarkan pengalaman saya ketika hendak membeli dan sudah membeli In-Line Skate. Karena banyak orang yang keliru dalam memilih In-Line Skate, misalnya: anak-anak menginginkan In-Line Skate tipe Speed dengan diameter roda 110mm dengan kecepatan rata-rata 40-70 km/jam, yang pada kenyataannya mereka belum pernah meluncur sekalipun. Atau ada anak kecil yang meminta In-Line Skate tipe hockey yang akan digunakan di skate park, yang benar-benar salah fungsi. Maka dari itu, berikut ini saya berikan tips untuk memilih In-Line Skate:

1. Apa tujuan anda?
Pertanyaan mendasar untuk seseorang yang hendak membeli In-Line Skate adalah “Mau dipake buat apa?” atau “Tipe yang mau dipake apa?”. Kebanyakan orang hanya tahu untuk membeli “Rollerblade atau In-Line Skate”. Pada kenyataannya sampai saat ini telah banyak kebutuhan In-Line Skate, berikut ini macam-macam tipe In-Line Skate:


  • Fitness/Recreational (digunakan untuk sekedar olahraga untuk lari-lari).
  • Trainning & Semi Race (digunakan untuk sekedar berlari dan latihan mengendurkan otot-otot).
  • Speed Indoor & Outdoor (digunakan untuk lomba balap lari).
  • Dirt (digunakan di permukaan yg kasar, seperti tanah & rumput).
  • Hockey (digunakan untuk pertandingan hockey pada lapangan outdoor dengan permukaan yang halus).
  • Aggressive (digunakan untuk extreme action & freestyle. seperti : grind, backflip, airgrab, dll).
  • Freestyle/Urban (urban = gabungan fitness & aggressive. digunakan untuk aksi freestyle di jalanan, namun tidak bisa grind seperti aggressive).
  • Slalom (digunakan untuk aksi meliuk meliuk seperti pada slalom mobil).
  • Newbie (baru, ingin memulai)
  • Beginner (sudah memulai, sedang tahap belajar)
  • Medium (sudah belajar banyak)
  • Expert (sudah sangat belajar banyak, dan identik mencoba trik baru yang aneh)
  • Pro (sudah terbiasa menggunakan dengan kondisi lapangan yang berbeda dan teknik yang beragam)

ABEC 3 (default pada In-Line Skate jaman dulu)
fitness/recreational














training/semi race
















hockey


















Aggresive
















Urban/Freestyle

















2. Apa tingkat kemampuan Anda?
Pertanyaan selanjutnya adalah “Apakah anda sudah pernah bermain In-Line?”. Jika belum, ada baiknya memulai dari dasar-dasarnya terlebih dahulu. Hal ini untuk menghindari hal yang tidak diinginkan pada saat bermain In-Line Skate. Namun jika sudah dirasa mahir, bisa melihat ke daftar dibawah ini yang dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu:
*Catatan: sebenarnya tingkatan diatas hanya sebagai gambaran dan acuan dalam teori. Untuk prakteknya mungkin setiap orang berbeda dan orang lain yang menilai anda ada di tingkat yg mana.

3. Apa hasil yang diinginkan?
Pertanyaan selanjutnya adalah “Apakah anda ingin meluncur setiap hari?” atau “Apakah anda ingin menjadi juara?” Jika ya, jalani proses pembelajaran secara rutin. Dapatkan pelajaran dari media-media seperti internet, buku, dvd/vcd atau langsung menanyakan kepada kerabat/guru dengan langsung mempraktekkannya. Motto saya yaitu “No try, No Good”.

4. Berapa anggaran yang dimiliki?
Pertanyaan yang fatal yaitu “Berapa anggaran yang anda miliki untuk membeli inline skate pilihan anda?”. Jika dirasa masih tergolong pemula, disarankan untuk mencoba terlebih dahulu milik teman atau membeli 2nd/bekas. Karena jika langsung membeli yang baru dengan harga cukup tinggi, ada kemungkinan akan sering jatuh yang mengakibatkan kerusakan. Ketika dirasa telah mahir dan lancar, pilih tipe yang anda sukai. Jika suka dengan hal yang menantang, silahkan mencoba speed, aggressive dan urban inline skate.

5. Berapa ukuran sepatu anda?
Pertanyaan terakhir yaitu “Berapa ukuran sepatu anda?”. Utamakan langsung mencoba ketika hendak membeli inline skate, nyamankah dengan kaki anda?. Hal ini dikarenakan ada sebagian orang yang nyaman ketika memakai ukuran yang pas dan ada juga yang memilih ukuran +1, +1,5 cm dari ukuran yang sering dipakai.


TAMBAHAN:

Toko In-Line Skate di Indonesia
Pertanyaan ini yang paling sering saya dapat di email, untuk itu saya coba simpan didepan.
  1. Roller Universe (Bandung) di Jl. Ambon (tepatnya depan sarana olahraga Saparua)
  2. Duniainlineskate di TMII

Dimana anda akan bermain?
Pertanyaan ini sering dijumpai oleh pemula, asal membeli inline dan langsung meluncur seadanya tanpa mempedulikan kondisi In-Line Skate-nya. Jika anda sering outdoor, pilihlah In-Line Skate dengan ban karet dan frame alumunium (bisa juga frame plastik, namun utamakan wheel karet). Biasanya memang harganya cukup tinggi, namun demi kenyamanan kaki dan kekuatan inline saat meluncur hal ini disarankan. Terakhir gunakan Protective Gear mulai dari helm, sikut, lengan dan lutut. Hal ini dapat mencegah kemungkinan buruk yang dapat terjadi. Selamat berseluncur.

Bearing apa yang dipakai?
Pertanyaan ini pasti sering ditanyakan bagi yang akan atau baru memulai. sebenarnya bearing sendiri ada tahapannya, mulai dari:
ABEC 5 (default pada In-Line Skate jaman sekarang, jika membeli baru)
ABEC 7 (upgrade level 1 dari ABEC 5)
ABEC 9 (upgrade level 2 dari ABEC 5)
ABEC 11 (upgrade level 3 dari ABEC 5)
ABEC 13 (upgrade level 4 dari ABEC 5)
Ceramic Swiss (upgrade level 5 dari ABEC 5, biasa dipakai untuk In-Line speed di kejuaraan nasional). 

Fungsi bearing sendiri hanya untuk menambah kecepatan, jadi bagi pemula disarankan menggunakan ABEC 5 terlebih dahulu untuk menyesuaikan. Jika dirasa sudah mumpuni, silahkan upgrade ke level selanjutnya.

Pertanyaan lebih lanjut monggo meluncur ke website pemilik postingan.

Friday, July 3, 2015

Tata Cara Pembayaran BRIVA (BRI Virtual Account)

MELALUI ATM BRI
Transaksi Lain - Pembayaran - Lainnya - BRIVA - Masukan No. BRIVA (11-12 digit) - Pilih Benar - Masukan Jumlah Pembayaran - Proses Pembayaran Pilih YA - Keluar Struk Pembayaran.

MELALUI ATM BRI MENGGUNAKAN KARTU ATM BANK LAIN
Transaksi Lain - Pilih Transaksi - Transfer - Pilih BRI - Masukan Jumlah Pembayaran - Masukan No. BRIVA - Dari Rekening - Pilih Rek Tabungan - Transaksi Pilih Benar - Keluar Struk Pembayaran

MELALUI INTERNET BANKING BRI
Masukan User ID dan password - Pembayaran & Pembelian - BRIVA - Klik Kode Bayar - Masukan No. BRIVA (11-12 digit) - Masukan Jumlah Pembayaran - Kirim - Konfirmasi Data - Kirim - Cetak.

MELALUI MOBILE BANKING BRI
Masuk ke Aplikasi Mobile Banking BRI - Pembayaran - BRIVA - Masukan No. BRIVA - Jumlah Pembayaran - OK - Masukan PIN - Kirim - Dapat Notifikasi.

MELALUI TELLER BANK BRI
Mengisi Slip Penyetoran (Masukan No. BRIVA, nama anak, jumlah pembayaran, tanda tangan.

MELALUI ATM BCA
Menu Transfer - Ke Rek Bank Lain - Masukan kode 002 - Pilih Benar - Masukan jumlah pembayaran - Pilih Benar - Masukan No. BRIVA - Pilih Benar - Dari Rekening - Pilih Tabungan - Transaksi Pilih Benar - Keluar Struk Pembayaran.

MELALUI ATM BCA MENGGUNAKAN KARTU ATM BANK LAIN
Pilih Transaksi Lainnya - Transfer - Ke Rek Bank Lain - Masukan Kode 002 - Pilih Benar - Masukan Jumlah Pembayaran - Pilih Benar - Masukan No. BRIVA - Pilih Benar - Dari Rek - Pilih Tabungan - Transaksi Pilih Benar - Keluar Struk Pembayaran.

Catatan:
  1. Untuk pembayaran bisa menggunakan kartu ATM dari Bank manapun
  2. Pembayaran hanya lewat mesin ATM Bank BRI dan BCA