Saturday, November 24, 2018

Si Sulung

Si Sulung namanya..
Dialah anak yang paling sabar menghadapi papanya.
Tak jarang ia menjadi pelampiasan emosi papa muda yang masih labil dan bingung dengan perannya.
Tapi ia selalu bersabar, ia tau papanya butuh berproses untuk menjadi orang tua yang lebih baik.

Si Sulung namanya..

Dia adalah anak yang hatinya seluas samudra.
Ia rela berbagi perhatian papa dengan pekerjaannya.
Meskipun dalam hatinya ada rasa kesepian dan cemburu. 
Tapi ia memahami bahwa pekerjaan papanya juga membutuhkan perhatian.

Si Sulung namanya..

Dia adalah anak yang tumbuh dewasa lebih cepat dari saudara dan teman-temannya.
Perannya sebagai seorang sulung dan anak tunggal membuatnya harus menjadi dewasa.
Dia selalu ingat kata papa, "Kamu kan udah besar, harus pinter dan dewasa."
Padahal bisa jadi, dia juga masih ingin dimanja seperti anak lainnya.

Si Sulung namanya..

Dialah anak yang menerima orang tua apa adanya.
Dia tak pernah protes saat papa merawatnya dengan kefakiran ilmunya.
Justru dari dialah, orang tuanya banyak belajar dan memperbaiki diri.

Si Sulung namanya..

Dialah anak kuat yang selalu siap diajak berjuang.
Tak ada keluhan dari mulut kecilnya saat diajak pindah-pindah kontrakan.
Diapun tak masalah bepergian hanya berkendara angkutan umum.
Mentalnya sekuat baja, dan daya juangnya tak perlu diragukan.

Si Sulung namanya..

Dia selalu terdiam saat papanya mulai membandingkan.
Saudara-saudara dan teman-temannya yang selangkah lebih maju dalam akademis dan pergaulan.
Ia sadar, ia begini karena dibesarkan dalam keterbatasan.
Tapi ia tak pernah menyalahkan keadaan.

Anak sulung akan selalu kekasih istimewa dalam hati papa dan mama.

Dia menempati ruang terdalam dan selalu memeluknya dengan doa.

Maafkan papa yang belum bisa menjadi orang tua sempurna.


Terima kasih Sulungku..

Terima kasih Tunggalku..


(Terima kasih inspirasinya, mbak Fitrina Kamalia)


No comments:

Post a Comment